Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Jalan-Jalan Ke Jepang, Jangan Lupa Membeli Roti. Et dah, Kejauhan!

Gambar
Tagar WFH atau Work From Home, self quarantine, segala macam pekerjaan luar rumah yang dialihkan ke dalam rumah, menjadi trending topic sampai waktu yang belum dapat ditentukan. Miris sekali, pekerjaan yang semula mudah dikerjakan malah jadi agak rumit dan menumpuk karena sistem online. Jujur, saya sebagai mahasiswa yang tumpukan tugas lebih banyak dan ribet daripada tugas biasanya, malah jadi makin malas mengerjakan. Kalau sudah begini, kerjaan saya hanya merebahkan diri di atas kasur lalu otak saya berkelana kemana-mana. Kurang lebih setengah jam saya memikirkan mengapa orang-orang menyebut pembalut wanita dengan nama roti Jepang? Padahal dibuatnya bukan di Jepang dan enggak ada roti yang bentuknya seperti pembalut. Sekali pun ada, mungkin untuk properti halloween. Oh, ya, sekadar mengingatkan, halloween itu bukan budaya kita, ya. budaya kita itu mencari pembalut di kelas bisik-bisik ke teman tepat di telinganya dengan kalimat andalan, “Eh, ada roti jepang enggak?” suda...

International Women's Day: Pekerja Perempuan Menuntut di Jalanan

Gambar
Jakarta (8/03) - Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional,  Women March Jakarta   bersama dengan beberapa koalisi aliansi perempuan Indonesia menggelar  long march. Long March  dimulai dari jam 10 pagi di depan Bawaslu sampai ke depan patung kuda istana negara seberang taman aspirasi Monas, Jakarta. Ada yang berbeda   dari long march di tahun sebelumnya. Kali ini KASBI ikut dalam aksi International Women’s Day demi menyuarakan hak-hak buruh perempuan di Indonesia. Bukan hanya perempuan dan ibu-ibu buruh yang turun ke jalan, komunitas LGBTQ dan bapak-bapak pun juga ikut turun menyuarakan keresahan mereka. Tetapi sedihnya, dari dalam barisan Long March sendiri masih ada perempuan jemaat aksi yang mendapat pelecehan secara verbal karena pakaian mereka atau poster yang mereka buat. Pelaku pelecehan tersebut mayoritas massa aksi bapak-bapak yang sebelumnya belum pernah tahu apa itu feminisme dan ikut hadir di atas aspal bersama dengan per...

Girls, Ini Dia Lagu Wajib Didengar Saat Work From Home

Gambar
Satu hal yang ada di otak saya pertama kali saat dengar kata work from home  yang marak digunakan saat ini, yaitu lagu Fifth Harmony, grup vokal asal Amerika hasil jebolan X-Factor. Fifth yang berarti lima tetapi membernya tersisa empat. Ayo, kembali ke topik! Entah bagaimana, mungkin salah satu dari member Fifth Harmony adalah seorang  Fortune teller  karena mereka sudah bisa menebak apa yang akan terjadi di 4 tahun sesudah lagu tersebut diluncurkan. 2016 mereka mengeluarkan lagu Work From Home, eh, di 2020, satu dunia  menerapkan work from home.  Awalnya terkesan seru dan modern abis bisa kerja sistem online, belajar dengan E-learning , kuliah sistem jarak jauh. Pokoknya, millennial banget, deh.  Iya, itu terjadi hanya di awal-awal saja, tetapi makin lama juga makin terasa bosan dan malah suntuk sendiri di depan laptop terlalu lama tanpa melakukan interaksi sosial secara langsung. Walau pun dapat video call, tanpa raga yang bertemu rasanya ma...

Femisida : Pembunuhan Terhadap Perempuan Karena Ia Perempuan

Gambar
Femisida : Pembunuhan Terhadap Perempuan Karena Ia Perempuan Jumlah perempuan korban kekerasan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam Catahu Komnas Perempuan, per tahun 2019, kekerasan terhadap perempuan mengalami lonjakan naik sampai di angka 431.471 kasus yang mana meningkat 792% sejak 12 tahun lalu, meningkat hampir 8 kali lipat sejak 2008. Salah satu jenis kasus kekerasan terhadap perempuan ini adalah Femisida ( Femicide) yang istilahnya masih belum dikenal olah masyarakat umum dan sering disepelekan menjadi kasus kekerasan biasa oleh lembaga penegak hukum. Femisida yang dalam bahasa Inggris Femicide adalah kejahatan atas dasar kebencian berbasis jenis kelamin dengan perempuan sebagai korbannya. Dalam Catahu Komnas Perempuan 2020 dijelaskan,   femisida adalah pembunuhan terhadap perempuan karena dia perempuan. Kekerasan seperti pelucutan martabat korban yang dianiaya, dibunuh, diperkosa dan ditelanjangi. Kasus kekerasan berbasis gender i...

Dilema Jurnalis Isu Pelecehan dan Kekerasan Seksual Berujung Dosa

Dilema Jurnalis Isu Pelecehan dan Kekerasan Seksual Berujung Dosa Konde.co menyuguhkan kegiatan diskusi bulanan yang menghadirkan jurnalis-jurnalis mengenai isu kekerasan seksual juga untuk mengapresiasi atas kerja-kerja jurnalis perempuan di Indonesia. Pada 27 Februari lalu, Konde.co membuat diskusi dengan nama Jurnalis Bicara dan Menulis Isu Kekerasan Seksual di Media yang diadakan di Gedung Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat. Diskusi ini dihadiri oleh jurnalis-jurnalis ibu kota, diantarnya, IDN Times, CNN, Remot TV, AJI, Konde.co, Jakarta Post, dan beberapa pers kampus. Desi Ardiana ( Senior Assignment Editor CNN TV) dan Evi Mariani ( Managing Editor The Jakarta Post) menjadi pembicara pagi itu. Mereka berbagi cerita lika-liku menjadi jurnalis senior dalam memberitakan kasus-kasus kejahatan seksual di mana perempuan yang menjadi korban, cara menulis, dan etika dalam menulis berita yang spesial ini. Kasus kejahatan seksual terharap perempuan terjadi setiap hari, pul...