Hamil Karena (Bersanggama) Berenang


Terus Berenang... Terus Berenang...


Cerita di bawah ini adalah salah satu teater lawak yang lahir dari negeri dagelan. Rakyatnya mempunyai slogan, Indonesia negeriku, orangnya lucu-lucu. Jika anda tidak tertawa, berarti humor anda jelek. Eh, maaf. 

Lagi-lagi, pernyataan dari ‘orang pintar’ di negeri ini bikin geger. Kali ini datangnya dari KPAI, iya KPAI, bukan orang pintar seperti dukun beranak. Seorang Komisioner KPAI bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotoprika dan Zat Adiktif berinisial S-I-T-T-I mengeluarkan statement jika laki-laki dan perempuan berenang di tempat yang sama akan ada kemungkinan si perempuan hamil tanpa adanya proses penetrasi.

Sebentar, saya jadi ingat mitos jaman Sekolah Dasar kalau laki-laki dan perempuan pegangan tangan bisa hamil, makanya guru saya melarang dua jenis kelamin berbeda duduk di kursi yang sama. Pegangan tangan saja bisa hamil apalagi berenang bersama. Cukup masuk akal, akalnya ikan asin.

Coba kalau Bu Sitti ini orasi di depan media ikan asin, pasti mereka akan percaya kalau berenang dengan jenis kelamin yang berbeda bisa berujung perut membesar lalu melahirkan anak ikan kecil-kecil yang lucu. Saking lucunya saya sampai tidak tega karena harus menghadapi realita anak-anak ikan itu nantinya akan sampai di atas meja makan ditemani sambal goreng terasi. Memang hidup sudah ada yang mengatur, kita makhluk hidup bisa apa jika memang begitu takdirnya? Sebenarnya takdir buruk bisa diantisipasi, misalnya tidak mau hamil di luar nikah, ya salah satunya dengan cara jangan berenang dengan lawan jenis.

Hasil gambar untuk kpai dan berenang

"Pertemuan yang tidak langsung, misalnya, Ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil,” tuturnya di hari Jumat (21/02).

Saya yakin omongan komisioner KPAI ini belum tuntas, maksudnya seperti ini, “...ada pria terangsang (memojokkan perempuan di kolam renang, mencumbunya dengan paksaan, atau mungkin tidak memaksa karena perempuannya juga sedang terangsang) dan mengeluarkan sperma (di dalam rahimnya perempuan tanpa alat kontrasepsi) dapat berindikasi hamil.”

Bukannya begitu maksudnya, Bu? Ibu bisa kontak saya jika butuh jubir pribadi. Ayo, Bu, hired saya, daripada kerjaan saya hanya berciut-ciut di twitter sambil rebahan. Nanti semua statement ibu bisa saya edit dan jadi lebih masuk di akal manusia, bukan akal ikan asin lagi.

Saya memberi tahu ibu saya perihal pernyataan berenang di kolam bisa jadi hamil, saya kira pendapat ibu saya akan sama karena ibu saya selalu melarang anaknya berenang di kolam renang umum yang banyak orang-orang asing. Kayak cendol, katanya. Tetapi pendapat ibu saya malah di luar apa yang saya ekspetasikan. “Kalau ada anak yang hamil sama pacarnya nanti malah alasan karena berenang. Terus pacarnya nggak mau tanggung jawab.”

Kalau di kolam renangnya sedang ada orang banyak, agak susah juga menentukan siapa bapak dari janin yang ada di dalam perut. Harus menunggu lahir dulu untuk tes DNA. Mudah saja menuduh orang yang dikenal, kalau kolam itu untuk umum dan lebih banyak orang yang tidak dikenal, bagaimana? Maka diimbau kepada perempuan yang hamil karena berenang untuk ikhlas saja dan jangan cari itu asal spermanya punya siapa. Duh, jadi makin pelik sepertinya.

Pantas saja ikan tidak punya buku nikah dan norma yang mengatur harus hidup bagaimana. Bisa jadi ikan asin berpacaran dengan ikan cue, tapi sperma ikan mujair yang lebih kuat jadinya ikan asin itu dihamili oleh sperma ikan mujair. Maka kali ini, ikan cue yang diimbau untuk ikhlas saja pacarnya dihamili ikan lain.

Saya ingin memberi tahu satu hal lagi, kalau berenang amat sangat disarankan memakai baju renang, minimal pakaian yang bisa menutupi alat kelamin. Jika sudah memakai baju renang, mudah-mudahan hal yang disebut di atas dapat dihindari. Jika masih merasa kurang juga, sepertinya kondom full body sudah tersedia. Tadi saya melihat sebuah postingan di Facebook, seseorang menjual kondom full body, modelnya seperti jas hujan yang membentuk lekukan tubuh seperti stocking. Menarik bukan? Ayo dibeli sebelum terjadi hal yang tidak-tidak.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-Jalan Ke Jepang, Jangan Lupa Membeli Roti. Et dah, Kejauhan!

Kartini Pendekar Bangsa Yang Kehilangan Jati Dirinya

Kenalan, Yuk! Dengan Empat Aliran Feminisme